Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

Asmania, perempuan warga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu menangis di hadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Asmania mewakili warga Pulau Pari mengatakan bahwa saat ini ia membutuhkan legalisasi hak tempat tinggal.

Sambil meneteskan air matanya Asmania menyebut suaminya bahkan pernah dikriminalisasi akibat konflik di Pulau Pari.

“Saya warga Pulau Pari yang selama ini belum mendapatkan legalisasi tempat tinggal. Suami kami bahkan pernah dikriminalisasi mendekam selama tujuh bulan di Cipinang,” tutur Asmania di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).

Lanjut Asmania, Anies Baswedan pernah datang ke pulau Tidung dan pulau-pulau lainnya.

Asmania mempertanyakan kenapa Anies Baswedan tidak pernah berkunjung ke Pulau Pari.

“Bapak (Anies Baswedan) tidak pernah mendatangi Pulau Pari. Tapi bapak pernah mendatangi pulau-pulau lainnya. Kenapa pulau kami tidak didatangi,” katanya.

Asmania menyebut bahwa ia pernah bertemu dengan Anies Baswedan beberapa kali di kantor Gubernur DKI Jakarta.

Dalam penuturannya dikatakan Anies Baswedan masih mempelajari masalah di Pulau Pari.

Hingga saat ini menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, menurut Asmania janji tinggal janji.

“Saya sudah bertemu bapak beberapa kali. Tapi mana kasusnya masih dipelajari sampai hari ini jabatan bapak akan berakhir,” katanya.

Menurut Asmania warga Pulau Pari tidak butuh investor.

Hal itu karena mayoritas warga bekerja sebagai nelayan.

“Kami mohon dengan sangat hentikan reklamasi yang ada di Pulau Pari. Suami kami hanya nelayan, kami hanya ingin sejahtera di pulau kami. Kami tidak butuh investor,” katanya.

Sumber Artikel.