Takehiro Tomiyasu menunjukkan permainan berkelas saat membawa Arsenal menang atas Liverpool dalam pekan 10 Liga Inggris di Emirates Stadium pada Minggu, (9/10/2022) malam WIB.
Juru taktik Arsenal, Mikel Arteta sengaja menaruh Tomiyasu sebagai bek kiri untuk menjaga Mohamed Salah yang memiliki naluri menyerang tinggi.
Hasilnya, Mohamed Salah dibuat mati kutu dan digantikan oleh Fabinho pada menit 69′.
Dilansir FBref, pri asal jepang itu mencatatkan statistik sempurna sebagai pemain bertahan.
Tomiyasu menjadi pemain paling banyak memenangkan duel (7) dan duel udara (4).
Catatan tekel sukses (2) dan merebut bola (7) juga menjadi yang tertinggi diantara pemain lainnya.
Setelah mengalami cedera hingga harus bolak-balik ke ruang perawatan, Tomiyasu telah kembali sebagai benteng tangguh Arsenal.
Di awal kedatangannya, Tomiyasu berhasil membawa Arsenal menang dua kali dengan catatan clean sheet, saat The Gunners bertemu Norwich dan Burnley dalam lanjutan Liga Inggris 2021/2022.
Kemudian, hingga 14 laga yang sudah dijalani benteng dari Jepang itu, Arsenal menjadi tim dengan jumlah clean sheet terbanyak di Liga inggris (8), unggul dari tim sekaliber Chelsea yang baru mencatatkan 7 clean sheet saja.
Dampak Instan Tomiyasu
Dampak instan yang diberikan Tomiyasu membuat Arsenal berhasil keluar dari jurang degradasi, dan naik ke posisi zona Liga Champions untuk bersaing dengan tim elite lainnya.
Tomiyasu sukses didatangkan Arsenal dari Bologna dengan mahar 18 juta euro atau sekira Rp302,9 miliar.
Pemain berusia 23 tahun tersebut sengaja didatangkan untuk menggantikan peran Hector Bellerin yang dipinjamkan The Gunners ke tim Liga Spanyol, Real Betis.
Tomiyasu yang berperan sebagai bek kanan mampu tampil imresif menjaga pertahanan Arsenal di dua laga.
Catatannya juga mencolok, dilansir FBref, Tomiyasu memenangkan duel udara sebanyak 92 persen.
Mempunya postur 188 cm membuat Tomiyasu efektif memotong bola udara lawan.
Sekaligus membayar pekerjaan rumah Arteta yang sering kebobolan melalui bola corner dan set piece, setidaknya untuk 14 laga awal sejak kedatangan Tomiyasu.
Sejak berseragam Bologna, Tomiyasu memang dikenal sebagai pemain yang kuat dalam bertahan.
Pemain asal Jepang tersebut dapat dimainkan dalam tiga posisi dengan sama baiknya, yaitu bek tengah, bek kiri, dan bek kanan.
Hal itu dapat menambah opsi untuk Arteta dalam tambal sulam lini pertahanan The Gunners.
Dalam 14 laga yang dijalani Tomiyasu bersama Arsenal, dirinya mejadi pemain paling banyak memenangkan duel dengan persentase 86 persen.
Itu menjadi salah satu faktor mengapa Arsenal sulit kebobolan saat Tomiyasu bermain.
Kelebihan lain lain dari Tomiyasu adalah kualitas kaki kiri dan kanan yang sama baiknya.
Musim lalu, saat masih berseragam Bologna, ia mencatatkan 909 operan dengan kaki kanan dan 467 dengan kaki kiri.
Hal itulah yang membuat Tomiyasu dapat bermain di posisi bek kiri dan kanan dengan efektif.
Saat bermain, Tomiyasu tak berperan selayaknya bek sayap yang rajin naik ke depan.
Umpan-umpan silang dari sayap yang ia lakukan juga terhitung sedikit.
Sebaliknya, Tomiyasu bakal lebih berhati-hati ketika melakukan overlap.
Ia lebih memilih menunggu momen dan celah yang tepat saat ingin membantu penyerangan.
Tomiyasu sangat pandai dalam memaksimalkan kelebihan dan menutup kekurangannya.
Dengan gaya bermainnya yang seperti itu, Arteta memang memaksimalkan Tomiyasu untuk menjaga pertahanan The Gunners yang memang terkenal rapuh selama beberapa musim.
Dalam taktiknya, Arteta bermain dengan skema 4–2–3–1, yang bertugas untuk aktif melakukan overlap adalah bek kiri yang diisi oleh Kieran Tierney.
Tomiyasu sebagai bek kanan dimaksimalkan Arteta untuk menjaga pertahanan, ia berperan sebagai pemutus serangan balik lawan dari sisi kanan.
Tomiyasu hanya melakukan overlap ketika winger kanan Arsenal berada di area kotak penalti, selebihnya, ia lebih sering berdiri sejajar bersama dua bek tengah The Gunners, Gabriel dan Ben White.
Arteta pun sumringah dengan performa yang ditunjukkan Tomiyasu bersama The Gunners.
“Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, saya bisa merasakan bahwa dia membawa kebahagiaan dan juga energi yang bagus untuk tim ini,” Puji Arteta dikutip dari laman resmi Arsenal.
“Ketika ia pertama kali masuk ke lapangan, ia langsung fokus penuh. Ia bermain dengan penuh determinasi dan ia menunjukkan bahwa ia memahami tugasnya dengan baik,” Lanjutnya.
Kualitas Tomiyasu memang tidak diragukan, sebelum datang ke Arsenal, Tomiyasu juga menjadi incaran tim-tim besar lainnya.
Tottenham Hotspurs, AC Milan dan Juventus dikabarkan tertarik untuk memboyong Tomiyasu dari Bologna.
Bologna sendiri merekrut Tomiyasu pada transfer musim panas 2019/2020 dengan 10 juta euro atau sekitar Rp 167 miliar.
Saat itu Tomiyasu masih berusia 19 tahun dan masih berposisi sebagai bek tengah, saat kedatangannya ke Bologna barulah ia menemukan pakem bermainnya yaitu di bek kanan.
Tomiyasu juga masuk jajaran pemain termuda yang berhasil debut di Timnas Jepang.
Debutnya datang pada tahun 2018 saat Jepang berhasil meraih kemenangan 3–0 atas Panama dalam laga persahabatan.
Ya, kini nama Tomiyasu sudah disejajakan dengan barisan wing back elite eropa lainnya, keberadaannya mampu membuat lini belakang Arsenal terasa jauh lebih aman dari musim-musim sebelumya.
(Tribunnews.com/Deivor)