Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar menyoroti Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban meninggal hingga 131 orang.

Haris Azhar mengaku telah mengunjungi para korban Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Menurut Haris Azhar, tidak ada sistem di Indonesia yang dapat diandalkan ketika ratusan orang meninggal di Stadion Kanjuruhan akibat dipicu tembakan gas air mata oleh aparat.

“Saya dan mba Suci baru dari Malang. Kita baru kunjungan, mencar ya ke banyak korban Stadion Kanjuruhan. Begitu orang kena gas air mata. Nggak ada sistem yang bisa diandalkan,” ujar Haris Azhar dalam Diskusi dan Peluncuran Buku: Mencintai Munir yang disiarkan Channel Youtube Rumata Artspace, Sabtu (8/10/2022).

“Sistem hukum enggak jalan, sistem politik enggak jalan, sistem kesehatan enggak jalan, sistem sosialnya kolaps,” tambah Haris Azhar.

Hal ini dapat terjadi, menurut Haris Azhar, karena begitu banyak pengabaian dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Dirinya mengungkapkan beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia yang diabaikan.

“Kenapa ini bisa terjadi? Tarik mundur. Apa yang pernah terjadi di Makassar, apa yang terjadi di Papua, apa yang terjadi di tempat lain? Semua rentetan pelanggaran hak asasi tidak hanya dalam bentuk kekerasan, tapi dalam bentuk-bentuk yang lain. Pengabaian dan lain-lain itu semua karena negara mengatakan bahwa, ‘oh ternyata abis gua tampar dia, diam dia. Habis saya bunuh dia enggak berani sebelahnya,” jelas Haris Azhar.

Saat ini, dirinya mengungkapkan banyak survei yang menyebutkan indeks demokrasi di Indonesia menurun.

“Makanya survei-survei itu banyak bilang bahwa dalam indeks demokrasi kita, masyarakat itu mengalami ketakutan yang meningkat sekarang,” pungkas Haris Azhar.

Sumber Artikel.