Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
Cuitan Elon Musk kembali memicu keributan di Twitter, usai miliarder kondang asal Amerika Serikat (AS) ini berkoar tentang masalah invasi Rusia di Ukraina.
Dalam cuitannya di akun Twitternya Musk mengungkapkan empat ide untuk mengakhiri serangan Rusia, dengan mengunggah sebuah polling dan bertanya opsi mana yang disetujui warganet untuk mengakhiri tindakan invasi Rusia dan Ukraina.
Opsi gagasan yang ditawarkan Musk di antaranya, memberikan kesempatan masyarakat yang berada di wilayah aneksasi untuk melakukan pemilihan di bawah pengawasan PBB, kemudian usulan terkait pengesahan Krimea agar menjadi bagian dari Rusia.
Tak hanya itu Musk juga mengusulkan agar Ukraina menjamin pasokan air di Krimea serta, menganjurkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk tetap menjadi negara netral, dengan tidak bergabung NATO.
Sayangnya tweet yang dilemparkan Musk pada awal pekan lalu memancing kontroversi serta memicu kemarahan orang-orang Ukraina, hingga mengundang 114 ribu balasan dan 43,8 ribu retweet.
Tak hanya itu bahkan Zelensky turut menuliskan jajak pendapat di akun Twitter-nya guna menanggapi cuitan dari Elon.
“@elonmusk mana yang lebih Anda sukai? Orang yang mendukung Ukraina” dan “Orang yang mendukung Rusia” ujar tweet Zelensky dikutip dari The Guardian.
Selain Presiden Ukraina, tweet yang diunggah Musk juga menarik perhatian duta besar Kyiv di Jerman, Andrij Menyk hingga para pemimpin Eropa lainnya. Mereka menyuarakan penentangan terhadap rencana yang diajukan Musk.
“@elonmusk yang terhormat, ketika seseorang mencoba mencuri roda Tesla Anda, itu tidak membuat mereka menjadi pemilik sah mobil atau roda tersebut. Meskipun mereka mengklaim keduanya memilih mendukungnya,” ungkap cuitan presiden Lithuania, Gitanas Nausda.
Guna meredakan ketegangan atas ramainya balasan pedas yang diterima Musk, CEO dari Tesla Inc ini memberikan klarifikasi bahwa ia tetap mendukung Ukraina, namun tetap teguh pada pendapatnya.
“Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa eskalasi perang besar-besaran akan menyebabkan kerugian besar bagi Ukraina dan mungkin dunia,” jelas Musk.
Tindakan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Musk, sebelumnya miliarder kondang ini pernah melontarkan cuitan yang memicu perang panas dengan masyarakat Ukraina.
Meski Musk sempat populer di negara tersebut karena telah membantu mengirimkan bantuan layanan internet Starlink ke Ukraina.
Namun beberapa tweet di akun Twitter Musk mengisyaratkan bahwa pihaknya seolah mendukung Rusia. Alasan ini yang membuat jutaan masyarakat Ukraina geram atas pernyataan yang disampaikan Elon Musk.