Pascameledaknya Jembatan Krimea, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalangnya.

Presiden Putin mengatakan, pasukan intelijen Ukraina memiliki tujuan untuk menghancurkan bagian penting dari infrastruktur sipil Rusia.

“Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting Rusia,” kata Putin, dikutip dari BBC.

“Penulis, pelaku, dan penerima manfaat adalah dinas keamanan Ukraina,” lanjutnya.

Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan, warga Rusia dan beberapa negara asing telah membantu persiapan serangan itu.

Menurut Bastrykin, penyelidik telah menetapkan bahwa truk yang diledakkan itu melintasi Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan Wilayah Krasnodar.

Dia telah memerintahkan penyelidikan atas insiden yang meruntuhkan bagian jalan tersebut.

Pejabat Ukraina belum mengindikasikan bahwa pasukan mereka berada di balik serangan itu.

Namun, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, membantah tuduhan Putin.

Dia menulis bahwa “hanya ada satu negara teroris di sini” dan bahwa “seluruh dunia tahu siapa itu”.

“Apakah Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Kelihatannya terlalu sinis bahkan untuk Rusia,” katanya.

Pada hari Sabtu, Presiden Volodymyr Zelensky mengakui insiden itu dalam pidato malamnya.

“Hari ini bukan hari yang buruk dan sebagian besar cerah di wilayah negara kita.”

“Sayangnya di Krimea mendung. Meski juga hangat,” ungkap Zelensky.

Lalu Lintas Dibuka

Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak kunci Kerch jembatan dibangun sebagai satu-satunya penghubung darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (AFP)

Lalu lintas di jalan utama dan jembatan rel yang menghubungkan Rusia dengan Krimea, kembali dibuka.

Meski begitu, penyelidikan terkait ledakan jembatan di Krimea ini terus dilakukan untuk mencari siapa yang berada di balik serangan itu.

Jembatan, yang dilihat sebagai simbol pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Kremlin pada 2014, adalah rute pasokan vital bagi pasukan Rusia.

Putin pada hari Sabtu memutuskan keamanan yang lebih ketat untuk jembatan dan infrastruktur yang memasok listrik dan gas alam ke Krimea, dan memerintahkan penyelidikan.

Ledakan Jembatan Kerch terjadi sehari setelah ulang tahun ke-70 Putin dan bertepatan dengan penunjukan Jenderal Sergey Surovikin untuk memimpin perang di Ukraina.

Dikutip dari Al Jazeera, Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin mengatakan kepada wartawan bahwa “lalu lintas telah sepenuhnya pulih”.

Khusnullin telah mengkonfirmasi bahwa pembukaan kembali adalah untuk “lalu lintas barang dan penumpang”.

Sementara untuk jalur yang hancur akibat ledakan, kata Khusnullin, akan dipulihkan “dalam waktu dekat”.

Pejabat setempat mengatakan pada hari sebelumnya bahwa jembatan telah dibuka kembali untuk lalu lintas kendaraan bermotor, dengan kendaraan yang menjalani pemeriksaan ketat.

Sementara operator kereta api Grand Service Express mengatakan, kereta pertama telah meninggalkan semenanjung menuju Moskow dan St Petersburg.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber Artikel.