Beberapa ledakan keras terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, Al Jazeera melaporkan.

Ledakan itu terdengar sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan mematikan di jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan daratan Rusia.

Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan ledakan terjadi di distrik Shevchenkivskyi.

Klitschko belum bisa menjelaskan bagaimana detail kejadian tersebut.

“Beberapa ledakan di distrik Shevchenkivskyi, di pusat kota. Detailnya menyusul,” tulis Klitschko di Telegram pada Senin (10/10/2022).

Ledakan itu terjadi sekira pukul 8.15 waktu setempat.

Sirene serangan udara terdengar di Kyiv lebih dari satu jam sebelum ledakan.

Juru bicara Layanan Darurat di Kyiv Svitlana Vodolaga mengatakan ada laporan korban tetapi jumlahnya belum diketahui.

Tim penyelamat sedang bekerja di lokasi yang berbeda, kata Vodolaga.

Pasukan Ukraina merebut kembali wilayah yang luas di sekitar Kyiv pada awal April setelah Rusia berhenti menuju ibu kota.

Putin mendapat tekanan yang meningkat setelah mengalami serangkaian kemunduran militer dalam beberapa pekan terakhir.

Dia terus merombak kepemimpinan militernya, menunjuk seorang jenderal baru untuk memimpin perang.

Ribuan tentaranya mundur dari daerah garis depan di wilayah timur Luhansk dalam beberapa hari terakhir, saat pasukan Ukraina terus membuat kemajuan menuju Kreminna yang dikuasai Rusia.

Persenjataan Barat telah membantu militer Ukraina memenangkan kembali lebih banyak wilayah dalam sebulan terakhir daripada yang direbut pasukan Rusia dalam lima bulan.

Putin Tuduh Ukraina sebagai Dalang di Balik Meledaknya Jembatan Krimea

Putin menuduh Ukraina sebagai dalang di balik ledakan di jembatan Krimea.

Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. – Beberapa ledakan keras terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan Krimea. (AFP)

Putin mengatakan pasukan intelijen Ukraina memiliki tujuan untuk menghancurkan bagian penting dari infrastruktur sipil Rusia.

“Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting Rusia,” kata Putin, dikutip dari BBC.

“Penulis, pelaku, dan penerima manfaat adalah dinas keamanan Ukraina,” lanjutnya.

Kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin mengatakan warga Rusia dan beberapa negara asing telah membantu persiapan serangan itu.

Menurut Bastrykin, penyelidik telah menetapkan bahwa truk yang diledakkan itu melintasi Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan wilayah Krasnodar.

Dia telah memerintahkan penyelidikan atas insiden yang meruntuhkan bagian jalan tersebut.

Pejabat Ukraina belum mengindikasikan bahwa pasukan mereka berada di balik serangan itu.

Namun, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, membantah tuduhan Putin.

Dia menulis bahwa “hanya ada satu negara teroris di sini” dan bahwa “seluruh dunia tahu siapa itu”.

“Apakah Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Kelihatannya terlalu sinis bahkan untuk Rusia,” katanya.

Pada hari Sabtu, Zelensky mengakui insiden itu dalam pidato malamnya.

“Hari ini bukan hari yang buruk dan sebagian besar cerah di wilayah negara kita.”

“Sayangnya di Krimea mendung. Meski juga hangat,” ungkap Zelensky.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina/Whiesa Daniswara)

Sumber Artikel.