Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

Korban pembacokan, Nia Islamia (31) sempat mengirim pesan kepada keluarganya untuk minta dijemput dari rumahnya yang berada di Klaster Pondok Jatijajar, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Hal itu diungkap dari kakak ipar korban, Fahmi (42) ditemui awak media di lokasi kejadian pada Selasa (1/11/2022).

Menurut Fahmi, istrinya yang merupakan kakak kandung korban, sempat mendapat pesan sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

“Dia (korban) Whatsapp istri saya minta dijemput, cuma posisi jam 03.00 WIB pagi dan menunggu siang. Kalau tahu seperti ini pasti akan di jemput,” kata Fahmi yang dikutip dari TribunJakarta, Rabu (2/11/2022).

Diwartakan sebelumnya, seorang suami di Kota Depok berinisial Rizky Noviyandi Achmad (31) nekat menganiaya istrinya Nia Islamia (31) dan putri kandungnya sendiri KPC (11) menggunakan senjata tajam.

Akibat perbuatan tersebut, sang istri pun kini dalam kondisi kritis, sementara putrinya meninggal dunia akibat luka bacokan di sekujur tubuh.

Fahmi menyebut, kondisi Nia Islamia saat ini sudah mulai sadar.

“Ibunya alhamdulillah sudah sadarkan diri dan mau dirujuk ke Rumah Sakit Polri dari Sentra Medika,” jelas Fahmi.

korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri musabab perlu penanganan lebih lanjut terkait luka dalam.

“CT Scan, karena ada luka dalam yang Sentra Medika tidak bisa menangani akhirnya dirujuk ke RS Polri,” tuturnya.

Fahmi berujar bahwa keretakan rumah tangga pelaku dan korban memang sudah diketahui pihak keluarga.

Bahkan, pihak keluarga juga sudah menyarankan agar keduanya berpisah.

“Sebetulnya memang rumah tangganya kurang sehat, tapi ibunya masih mempertahankan. Kami dari keluarga sudah menyarankan kalau mau pisah ya pisah, karena tindak kekerasannya sudah melebihi batas, sudah sering,” ungkapnya.

“Kalau korban tidak mau pisah, tapi keluarga menyarankan pisah. Sangat disayangkan sampai terjadi hal seperti ini,” timpalnya.

Lebih lanut Fahmi menyampaikan, dirinya sebagai pihak keluarga korban menginginkan kasus ini berjalan secara semestinya.

“Proses hukum harus tetap jalan, pelaku harus diproses sesuai hukum yang ada di Indonesia, jangan sampai intervensi dari pihak luar, kita kawal dan diharapkan seadil-adilnya,” jelas Fahmi.

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, kronologi kasus ayah bunuh anak di Depok ini bermula ketika salah seorang saksi yang merupakan anggota keluarga korban mendengar jeritan histeris dari lantai dasar.

Saksi yang berada di lantai dua rumah tersebut tak berani turun lantaran pelaku yang membabi buta.

“Awalnya saksi yang ada di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban, kemudian saksi turun ke bawah menolong korban,”

“Namun karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun,” kata Yogen di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022).

Lalu ketika pelaku sudah keluar rumah, barulah saksi turun ke bawah untuk membantu korban.

“Saat pelaku sudah keluar (dari dalam rumah) baru saksi turun membantu korban ke rumah sakit,” timpalnya.

Dikatakan Yogen, anak pelaku wafat karena kehabisan darah usai menerima banyak sabetan senjata tajam di tubuhnya.

Kondisi serupa pun dialami sang istri yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Saat ini, pelaku sudah diamankan ke Polres Metro Depok untuk pendalaman terkait motif di balik pembunuhan sadis ini.

Pakai Parang

Yogen mengatakan pelaku membabi buta menghajar korban menggunakan senjata tajam jenis parang.

Akibat sabetan parang tersebut, sang putri kandung mengalami luka bacokan di sekujur tubuh.

“Jadi kalau dilihat dari luka sadis ya, ada beberapa luka bacokan dan jari yang terputus, kami masih tunggu hasil visum dari rumah sakit,” ungkap Yogen.

“Untuk anak luka bacok pada bagian kepala, tangan, dan beberapa jari terputus, mata, leher, dan banyak darah, diduga meninggal karena kehabisan darah,” sambungnya.

Tetangga Lihat Korban Tak Berdaya

Misan, tetangga korban dan pelaku mengatakan, saat kejadian dirinya baru pulang dari pasar.

“Kebetulan tetangganya korban itu datang ke warung saya, gak lama saya datang saya langsung ke arah situ dengar kejadian katanya pelaku ini yang bernama Kiki ngebunuh istrinya,” jelas Misan di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022).

“Benar setelah kejadian kayak gitu saya lihat benar posisi (korban) sudah pada geletak di bawah di lantai, di dalam rumah,” sambungnya.

Saat itu, Misan mendapati korban tergeletak di ruang tamu.

Sedangkan anak korban yang masih kecil sudah diselamatkan oleh tetangga sekitar.

“Ibunya masih hidup, artinya mengerang kayak gitu karena mulutnya sudah dibelah. Langsung dibawa ke rumah sakit sama tetangga, mudah-mudahan selamat gitu tapi anak yang perempuannya ini sudah meninggal,” bebernya.

Sumber Artikel.