Serangan mematikan Moskow di Kyiv dan kota-kota besar Ukraina lainnya pada Senin (10/10/2022) adalah “konsekuensi logis” dari peristiwa baru-baru ini dalam perang, menurut juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Paris Alexander Makogonov.
Makogonov mengatakan Rusia telah baik sampai saat terakhir dengan memberikan kesempatan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk berpikir.
Dia ingin Ukraina tidak menganggap kebaikan Rusia tersebut sebagai kelemahan.
“Rusia telah baik sampai saat terakhir, memberikan elensky dan rezimnya kesempatan untuk berpikir dan menunjukkan akal sehat,” kata Makogonov pada Selasa (11/10/2022).
“Jangan salah mengira kebaikan kami sebagai kelemahan,” katanya kepada stasiun radio Prancis Franceinfo.
Makogonov kemudian menyinggung soal serangan baru-baru ini di infrastruktur penting Rusia, yaitu jembatan Krimea.
Dia menuduh Ukraina malah membalas kebaikan Rusia dengan melakukan “serangan keji” terhadap jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Rusia dengan wilayah yang dicaploknya, Krimea.
“Sebaliknya, pihak berwenang Ukraina lebih suka melakukannya secara berlebihan. Terutama melalui serangan keji terhadap objek infrastruktur sipil yang kritis, yaitu jembatan Krimea,” kata Makogonov sebagaimana dikutip CNN.
Sebagai balasan serangan di jembatan Krimea, Rusia meluncurkan gelombang serangan udara di seluruh Ukraina awal pekan ini.
Eskalasi militer Presiden Vladimir Putin baru-baru ini di Ukraina terjadi ketika Rusia menghadapi kerugian besar di medan perang dan “moral rendah” di antara pasukan.
Taman bermain anak-anak di Kyiv termasuk di antara lokasi yang terkena roket atau rudal.
Ketika diminta untuk menjelaskan kerusakan yang terlihat di taman bermain, Makogonov mengatakan bahwa itu adalah hasil dari tidak berfungsinya sistem pertahanan udara Ukraina.
“Anda harus tahu bahwa tentara Rusia, ketika melakukan serangan semacam ini, menggunakan senjata yang sangat canggih,” katanya.
“Ini adalah senjata generasi baru dengan presisi yang sangat tinggi,” tambahnya.
Dokter Anak-anak Jadi Korban Serangan Rusia
Seorang dokter di rumah sakit kanker anak-anak Okhmatdyt di Kyiv termasuk di antara mereka yang tewas oleh serangan rudal Rusia di Ukraina pada Senin (10/10/2022).
Oksana Leontieva sedang dalam perjalanan untuk bekerja setelah menjatuhkan putranya yang berusia 5 tahun di taman kanak-kanak ketika sebuah rudal menghantam ibu kota Ukraina.
“Mobilnya terbakar habis di pusat kota Kyiv,” kata pihak rumah sakit di Facebook.
Leontieva adalah ahli hematologi yang telah bekerja di unit transplantasi sumsum tulang Okhmatdyt selama 11 tahun.
“Wanita muda ini adalah seorang profesional sejati dan dukungan untuk pasien dan rekan-rekannya,” tambah rumah sakit.
“Dia adalah orang dan dokter yang berdedikasi dan bertanggung jawab. Belasungkawa kami kepada keluarga, kerabat, dan kolega Oksana Lentieva. Ini adalah kehilangan besar bagi Okhmatdyt dan seluruh Ukraina.”
Moskow melancarkan serangkaian serangan mematikan di Kyiv dan kota-kota besar Ukraina lainnya Senin, yang menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)