Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta- Bandung terus dipercepat, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan ke Depo Tegalluar untuk melihat teknologi kereta inspeksi pada November 2022.
Menyikapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun beberapa waktu lalu telah melakukan kunjungan untuk melihat progres proyek tersebut.
Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menyelesaikan pemasangan rel atau track laying yang digunakan untuk uji dinamis.
Rahadian mengatakan, hal ini merupakan bentuk persiapan showcase untuk perhelatan G20 pada bulan November 2022.
“Pemasangan rel untuk gelaran G20 dilakukan sepanjang 17 kilometer dan akan terus bertambah seiring dengan persiapan jelang operasional di tahun 2023,” kata Rahadian yang dilansir dari Kompas.com, Senin (10/10/2022)
Menurutnya, selain pemasangan rel, pemasangan girder box juga tengah dilakukan.
Ia juga mengatakan, pekerjaan proyek kereta cepat ini terus dikejar mengingat Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan melakukan kunjungan ke Depo Tegalluar untuk melihat teknologi kereta inspeksi.
“Selain itu, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga direncanakan untuk mengikuti uji dinamis dengan menggunakan kereta inspeksi sepanjang 15 km dengan kecepatan terbatas,” ujarnya.
“Jadi November mendatang showcase untuk G20,” sambungnya.
Lebih lanjut, Rahadian mengatakan, salah satu kendala dalam penyelesaian proyek ini adalah kondisi cuaca.
“Namun hingga saat ini kendala yang dialami masih terukur dan bisa diatasi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua pihak,” ucap dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan tinjauan langsung terhadap proyek yang membentang dari Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang-Stasiun dan Depo Tegalluar itu.
Dalam tinjauannya ia melaporkan proyek KCJB saat ini masih dalam tahap pembangunan yang meliputi penataan rel (emplasemen) di stasiun-stasiun antara Padalarang–Bandung, dan penanganan perlintasan sebidang dengan membangun Flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang di tiga titik yaitu di Ciroyom, Cimindi dan Pusdikpom, Cimahi.
Berdasarkan data PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, progres proyek KCJB hingga saat ini sudah mencapai 86 persen.
Ditargetkan proyek dapat dilakukan uji coba pada Maret 2023 dan beroperasi pada bulan Juni 2023. “Suatu kebanggaan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat,” kata dia dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut Ia bilang, yang menjadi fokus utama penyelesaian KCJB adalah dari Stasiun Halim Jakarta sampai dengan Stasiun Padalarang, sebab stasiun ini akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder KCJB yang akan menuju Stasiun Bandung.
“Kita targetkan perjalanan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung akan menempuh waktu 52 menit. Dari Jakarta ke Padalarang 30 menit dan dari Padalarang ke Bandung (menggunakan kereta feeder) 22 menit,” ujar dia.
Selain untuk kereta feeder KCJB, jalur Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung yang merupakan kawasan heritage ini juga dilalui oleh kereta api lokal Bandung Raya yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter.
Adapun jalur KA Padalarang-Bandung melewati sejumlah stasiun yakni, Stasiun Gadobangkong, Stasiun Cimahi, Stasiun Cimindi, Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, dan Stasiun Bandung. (Rully R. Ramli-Haryanti Puspa Sari/Kompas)