Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

Hendrar Prihadi resmi menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Wali Kota Semarang ini di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro mengatakan, dipilihnya Hendrar Prihadi sebagai Kepala LKPP adalah hal wajar sebab secara personal, Hendrar Prihadi disebut cukup sukses sebagai Walikota Semarang. 

“Sehingga, wajar bila Ia ditarik ke lingkup tanggungjawab yang lebih luas dalam hal ini Kepala LKPP menggantikan Abdullah Azwar Anas yang menjadi Men PAN/RB,” kata Agung Baskoro saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/10/2022).

Agung menilai jabatan baru Hendrar Prihadi ini sebagai bentuk penggemblengan kader PDIP sebelum menuju ke posisi strategis lain.

Pengkaderan ini, dilihat sebagai persiapan PDIP menghadapi masa mendatang memunculkan calon potensial menggantikan sosok yang tampil belakangan ini, seperti Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Tak bisa dimungkiri bahwa pertimbangan institusional PDIP untuk mengkader figur-figur kepala daerah yang potensial di masa-masa mendatang menggantikan sosok-sosok yang hari ini tampil seperti Ganjar, Risma, Ahok,” kata Agung.

Dilanjutkannya bahwa hal tersebut turut memunculkan anggapan bahwa ditunjuknya Hendrar Prihadi sebagai Kepala LKPP menjadi bentuk persiapan menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di waktu mendatang.

“Sehingga, nalar politik bahwa ini target antara sebelum Pilkada DKI digelar menjadi wajar ketika sosok Hendrar Prihadi mengemuka,” tuturnya.

Agung menambahkan, peluang Hendrar Prihadi maju di Pilgub DKI mendatang cukup terbuka, baik sebagai gubernur maupun wakil gubernur.

“Tergantung berpasangan dengan siapa dan lawan yang dihadapi menimbang Hendrar punya rekam-jejak yang positif saat menjabat sebagai Walikota Semarang,” ujarnya.

Pilkada DKI menjadi arena strategis strategis bagi PDIP mengingat sebelumnya pasangan Ahok-Djarot dikalahkan duet Gerindra-PKS, yang mengusung Anies-Sandi.

Tak hanya itu, umumnya sosok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI berpeluang besar menjadi pemimpin negeri dengan jabatan yang lebih tinggi.

“Karena siapa yang menjadi Gubernur DKI, maka kans untuk maju memimpin republik baik sebagai presiden (Jokowi) atau hanya capres (Anies), terbuka lebar,” kata Agung.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi melantik Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Senin pagi, (10/10/2022).

Prosesi pelantikan diawali dengan dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Setelah itu kemudian pembacaan Keputusan Presiden mengenai pengangkatan Kepala LKPP.

Pengangkatan Hendrar Prihadi dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI No 125/TPA tahun 2022 tentang pengangkatan pejabat pimpinan tinggi utama LKPP.

Usai pembacaan Keppres, Presiden kemudian memimpin pembacaan sumpah jabatan yang diikuti oleh Hendrar.

“Saya bersumpah bahwa saya akan setia dan taat kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab,” bunyi sumpah jabatan tersebut.

Kursi Kepala LKPP kosong sepeninggal Abdullah Azwar Anas yang dilantik Presiden menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) pada 7 September lalu. Hendrar merupakan politikus PDIP yang telah menjabat Wali Kota Semarang sejak 2013 lalu.

Sumber Artikel.