Sebuah video yang memperlihatkan perangkat desa mengusung keranda mayat viral di media sosial.
Narasi di video itu menyebut bahwa tidak ada pelayat yang mengantar jenazah ke pemakaman.
Dalam video yang beredar, tampak seorang perempuan berada di barisan paling depan menabur bunga di sepanjang jalan.
Perempuan itu menggunakan pakaian aparatur pemerintahan.
Termasuk, empat orang yang mengusung keranda, semua juga mengenakan pakaian yang sama.
Pada kain hijau penutup keranda tertulis Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca Selanjutnya: Viral video perangkat desa di kediri mengusung keranda mayat terkuak kejadian yang sebenarnya
Kapolsek Semen, AKP Siswandi, membenarkan adanya kejadian viral yang terjadi di Desa Kedak.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/9/2022), dilansir TribunJatim.com.
Petugas juga telah melakukan penelusuran di lapangan.
Dari informasi yang didapat, warga yang meninggal bernama Partono (50), warga Dusun Kedak.
Partono meninggal di rumah karena sakit yang dideritanya.
Almarhum tinggal bersama kakaknya bernama Partini dan satu saudara lainnya.
Ketiga orang tersebut merupakan warga dengan keterbelakangan mental.
Sementara itu, Camat Ngasem, Kemi, mengklarifikasi terkait narasi di video, yang menyebut tidak ada pelayat yang mengantar jenazah ke pemakaman.
Menurutnya, keterangan pada video tersebut kurang tepat.
Karena pada kenyataannya, kematian seorang warganya itu didatangi oleh sejumlah pelayat, meski tak banyak.
“Videonya tidak merekam hingga selesai. Sebab, di areal pemakaman juga banyak warga yang sudah ada di sana,” kata Kemi pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Dia membenarkan bahwa yang menggotong jenazah menggunakan keranda adalah perangkat desa.
Menurutnya, hal itu terjadi karena beberapa alasan.
Pertama, karena tetangga sekitar rumah duka kebanyakan adalah perempuan yang menjanda.
Kedua, warga itu meninggal saat jam kerja, sedangkan rata-rata laki-laki di desa itu bekerja di luar desa.
Sementara, laki-laki yang datang melayat telah berbagi tugas, salah satunya ada yang menggali makam.
“Jadi Bu Kades bersikap tanggap mengambil kebijakan ajak perangkat untuk mengurusi semua itu,” jelasnya.
Bahkan, sosok perempuan yang berada di barisan depan iring-iringan pengantar jenazah sambil menbar banga itu adalah Sunarti yang merupakan Kades Kadek.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Didik Mashudi, Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)