Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
— Kesehatan mental telah menjadi isu yang menyedot perhatian banyak orang akhir-akhir ini.
Kampanye untuk mengajak masyarakat lebih sadar terhadap kesehatan mental juga sering ditemui di beragam media sosial.
Lalu, bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki mental yang sehat.
Menurut definisi World Health Organization (WHO), kondisi sehat mental sebenarnya bukan hanya ketidakhadiran dari sebuah penyakit mental. Sehat mental juga mencakup kondisi kesejahteraan pada diri individu.
“Kesehatan mental itu lebih besar dibandingkan cuma tidak sakit. Tetapi kesehatan mental ini juga mencakup kondisi kesejahteraan,” tutur staf pengajar Dept. Psikologi UNAIR, Nido Dipo Wardana SPsi MSc dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis (6/10/2022).
Nido menyampaikan, ada empat ciri-ciri utama dari kondisi mental yang sehat:
1. Bisa Menyadari Kemampuannya Sendiri
Orang yang sehat secara mental akan mampu menyadari batas kemampuannya. Selain itu, orang yang sehat mental juga mampu menyadari keterbatasan yang dimilikinya.
“Dan kita juga paham bahwa saya punya keterbatasan dalam kemampuan saya dan itu tidak apaa-apa karena saya ini manusia. Saya punya keterbatasan tapi saya punya potensi atau kemampuan yang bisa saya kembangkan lagi,” tutur Nido.
2. Bisa Mengatasi Tekanan Sehari-hari
Stres sudah menjadi bagian masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Hal ini merupakan kondisi yang wajar.
“Jadi yang penting itu bukannya tidak stres karena itu hal yang tidak mungkin. Tetapi, poinnya adalah kita bisa mengatasi stres itu meskipun kita merasa tertekan,” ujar dia.
Kondisi stres sering dianggap hal yang paling sensitif. Pasalnya, banyak orang yang menganggap bahwa dirinya sedang tidak sehat mental ketika ia sedang mengalami stres. Padahal, dalam psikologi, kondisi stres dikategorikan menjadi dua yaitu eustres dan distres.
“Eustres adalah apa yang kita sebut sebagai stres yang positif dan hal-hal yang mendorong kita untuk memperbaiki diri kita sendiri. Ini kaitannya dengan perasaan positif, kesehatan, dan kinerja yang baik,” terang Nido.
3. Bisa Bekerja Secara Produktif
Pengertian bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan yang memiliki jenjang karier secara formal. Namun, ini juga mencakup kegiatan dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban serta kemampuan merawat diri secara produktif.
“Kita bisa mengalami keluhan psikologis dan itu adalah hal yang wajar. Tapi yang membedakan keluhan psikologis yang normal dan keluhan psikologis yang sudah menjadi gangguan klinis adalah apakah dengan adanya keluhan tersebut kita masih bisa bekerja secara produktif,” ungkap Nido.
4. Bisa Berkontribusi Bagi Komunitas
Artinya memberi manfaat atau dapat menjalin hubungan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar.
“Bagaimana kita bisa membantu, bisa menjadi anggota komunitas yang kontributif, dan tidak menambah masalah di komunitasnya,” imbuh Nido.