Kemenangan Real Madrid atas Celtic lewat skor 5-1 dalam lanjutan Liga Champions membawa nama Carlo Ancelotti masuk dalam buku rekor.

Carlo Ancelotti sukses melewati torehan Sir Alex Ferguson sebagai pelatih dengan jumlah kemenangan terbanyak di Liga Champions.

Kemenangan atas Celtic merupakan kemenangan ke-104 Ancelotti di ajang Liga Champions, melampaui catatan Alex Ferguson (103).

Pelatih Real Madrid Italia Carlo Ancelotti memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan FC Barcelona di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 20 Maret 2022. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Ya, magis Carlo Ancelotti memang tak henti-hentinya membawa namanya mencatatkan rekor mentereng.

Sebelumnya, ia mampu membawa Real Madrid menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan Frankfurt di laga final.

Dilansir Marca, atas tambahan satu trofi, nama Carlo Ancelotti tercatat dalam sejarah sebagai pelatih dengan jumlah trofi Piala Super Eropa (4).

Ya, sejak musim lalu, Real Madrid sukses tampil mengesankan bersama juru Carlo Ancelotti.

Sihir Ancelotti sukses mengantar Real Madrid meraih trofi Piala Super Spanyol dan Liga Spanyol meski masih menyisahkan 4 pertandingan.

Di kompetisi Liga Champions pun Real Madrid mampu dibawanya tampil begitu perkasa.

Ancelotti membawa Real Madrid lolos hingga babak final Liga Champions, usai mampu menyingkirkan Manchester City di babak semi final dengan agregat 6-5.

Di partai puncak, sentuhannya mampu membawa los blancos pecundangi tim liga inggris lainnya dengan skor tipis satu gol tanpa balas.

Ancelotti pun mampu mengukir rekor sebagai pelatih pertama dalam sejarah yang mampu membawa tim yang diasuhnya menjuarai Liga Champions sebanyak 4 kali. Fantastis!

Pelatih Real Madrid Italia Carlo Ancelotti bereaksi selama pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Real Madrid, di Stadion Etihad, di Manchester, pada 26 April 2022. (OLI SCARFF / AFP)

Ya, Real Madrid memang telah menjalani era baru mereka bersama Carlo Ancelotti.

Setelah rangkaian kesuksesan Real Madrid bersama Zinedine Zidane, pihak klub sepakat untuk menggantikannya dengan sosok baru dengan wajah lama, Carlo Ancelotti.

Juru taktik asal Italia itu pernah menukangi Los Blancos pada musim 2013 hingga 2015 dengan sumbangan empat gelar bergengsi.

Di antaranya, Liga Champions, Piala Dunia Antar Klub, Piala Super UEFA, dan Copa Del Rey.

Tangan dinginnya kembali diuji musim ini, ia didatangkan dengan misi besar untuk memulangkan gelar Liga Champions serta La Liga Spanyol yang dicuri Chelsea dan Atletico Madrid musim lalu.

Dan benar saja, Trofi La Liga telah dipulangkan, gelar Liga Champions mampu ia kunci.

Carlo Ancelotti bukanlah pelatih yang memiliki pakem taktik yang mencolok seperti halnya Pep Guardiola dengan tiki taka-nya dan Jurgen Klopp lewat sistem gegenpressing yang ia usung.

Pelatih Real Madrid Italia Carlo Ancelotti bereaksi selama pertandingan sepak bola leg kedua perempat final Liga Champions UEFA antara Real Madrid CF dan Chelsea FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 12 April 2022. (Photo by OSCAR DEL POZO / AFP) (AFP/OSCAR DEL POZO)

Juru taktik asal Italia itu lebih adaptif, ia merakit strategi sesuai dengan komposisi yang ia miliki.

Bersama Real Madrid, skema 4-3-3 yang ia mainkan tak menghadirkan permainan yang cantik dan kadang malah membosankan.

Yang ia incar hanyalah kemenangan, taktik yang ia usung lebih kepada pemanfaatan atribut pemain.

Contoh yang paling nyata adalah bagaimana ia mampu menggodok potensi Vinicius Junior dan Karim benzema yang menggila di musim lalu.

Pelatih adaptif bukan berarti miskin taktik, justru kecerdasannya dalam beradaptasi dengan kompisisi dan atribut pemain patut mendapat apresiasi tinggi.

Ancelotti adalah pelatih kenyang pengalaman yang mempunya sentuhan ajaib sendiri meski tak menerapkan sepak bola indah.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber Artikel.