Kapten Angkatan Laut AS Tamara Lawrence, yang merupakan juru bicara Pasukan Angkatan Laut AS Eropa-Afrika angkat bicara soal insiden kerusakan pipa Nord Stream kepada TASS pada Minggu (9/10/2022).
Lawrence menerangkan penerbangan pengintaian P-8A Poseidon Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) terlacak terbang di dekat lokasi sabotase pada pipa gas Nord Stream 2 di Laut Baltik tidak terkait dengan kebocoran.
“Pesawat P-8A Poseidon Angkatan Laut AS yang ditunjukkan dalam data pelacakan melakukan penerbangan pengintaian maritim rutin Laut Baltik, tidak terkait dengan kebocoran dari pipa Nord Stream,” ucapnya.
“Pesawat patroli maritim P-8A Poseidon Angkatan Laut AS sering beroperasi dari pangkalan udara negara sekutu dan mitra di wilayah operasi Armada Keenam AS untuk meningkatkan kemahiran dan gabungan interoperabilitas,” katanya.
“Angkatan Laut AS tidak terlibat dalam kebocoran pipa Nord Stream,” tambah Lawrence, ketika ditanya apakah penerbangan itu terkait dengan insiden tersebut.
Penerbangan pengintaian
Reuters melaporkan pada Jumat (7/10/2022) bahwa pesawat pengintai Angkatan Laut AS telah terbang di dekat lokasi insiden Nord Stream 2 di Laut Baltik.
Pesawat itu terdeteksi beberapa jam setelah kerusakan terdeteksi.
Menurut laporan itu, pesawat P-8A Poseidon terlihat di atas Laut Utara pada pukul 00:03 GMT, ketika ahli gempa Swedia mencatat ledakan bawah laut di tenggara Pulau Bornholm di Laut Baltik.
Satu jam kemudian, pesawat terbang ke selatan Bornholm, menuju barat laut Polandia.
Jet tersebut menghabiskan waktu sekitar satu jam di daerah itu sebelum menuju ke lokasi kebocoran sekitar pukul 02:44 GMT.
Itu datang sedekat 24 kilometer ke lokasi kejadian.
Pesawat tersebut berputar sekali dan terbang menuju eksklave Baltik Rusia Kaliningrad, Reuters melaporkan.
Kantor berita mengatakan tidak memiliki informasi tentang keberadaan pesawat antara 03:39 dan 06:20 GMT.
Tetapi sekitar pukul 07:00 itu sekitar 4 km utara dari lokasi kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 27 September, Nord Stream AG melaporkan bahwa tiga jalur pipa gas lepas pantai Nord Stream 1 dan 2 telah mengalami kerusakan.
Dilaporkan kebocoran tersebut belum pernah terjadi sebelumnya sehari sebelumnya.
Seismolog Swedia kemudian mengungkapkan bahwa dua ledakan telah dicatat di sepanjang rute pipa Nord Stream pada 26 September.
Kantor Kejaksaan Agung Rusia mengatakan telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas dugaan tindakan terorisme internasional sehubungan dengan pipa yang rusak.
Moskow minta penyelidikan menyeluruh atas insiden Nord Stream
Diwartakan English.almanar, Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vasily Nebenzya mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa Moskow menginginkan penyelidikan menyeluruh atas tindakan sabotase terhadap jaringan pipa gas Nord Stream 1 dan 2.
“Rusia menyerukan penyelidikan menyeluruh untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dari apa yang terjadi,” katanya.
“Kami berharap Anda (anggota Barat DK PBB) akan menahan diri untuk tidak terlibat dalam permainan verbal Russophobic yang bertentangan dengan akal sehat, mirip dengan yang Anda gunakan dalam kaitannya dengan serangan Ukraina di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia,” kata Nebenzya.
“Sangat jelas bagi kami bahwa teroris biasa tidak mampu melakukan kegiatan sabotase dengan kompleksitas dan skala ini. Kami melihat tindakan yang bertujuan merusak jaringan pipa gas sebagai tindakan sabotase yang disengaja terhadap fasilitas energi penting Rusia,” tegas utusan itu.
“Kami pasti akan menetapkan semua yang terlibat dalam tindakan sabotase ini. Penyelidikan internasional apa pun atas apa yang terjadi dapat mengklaim ketidakberpihakan hanya jika Rusia mengambil bagian di dalamnya,” tambah Nebenzya.
Negara-negara Barat melihat sabotase yang menyebabkan kebocoran gas dari pipa Nord Stream 1 dan 2 sebagai pembalasan atas tindakan Rusia di Ukraina, menurut Nebenzya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)